Saturday, November 5, 2011

Budidaya Ikan Sumatera ( TIGER BARB )


Sesuai dengan namanya  ikan ini memang berasal dari daerah sumatera.
Ciri ikan ini tampak jelas, badannya memanjang, pipih ke samping.
 Pada tubuhnya yang berwarna kuning keperakan terdapat empat buah garis berwarna hitam secara vertikal . satu buah di bagian kepala melewati mata dan tutup insang, dua buah di bagian badan, dan satu buah lagi di pangkal ekor.
Ikan Sumatera gerakannya lincah dan aktif berenang. Ikan ini tergolong pendamai tetapi bila sudah mencapai usia dewasa ikan ini agak sedikit usil dan suka menggejar ikan lain jadi jangan heran bila dipelihara bersama ikan lain dalam satu akuarium akan ada ikan yang ekor atau sisiknya pada rusak akibat keusilan ikan sumatera ini. Ikan ini cukup rakus, segala jenis pakan alami atau pakan buatan tak pernah ditolaknya.
Ikan ini tergolong mudah untuk dipelihara dan dikembangbiakan.
1. Persiapan saran pemijahan
Ikan dewasa  Panjangnya bisa mencapai 6 cm dapat dipijahkan secara massal atau berpasangan pada tempat yang tidak terlalu luas. Tempat pemijahan berupa bak semen atau akuarium dilengkapi dengan substrat atau tanaman air sebagai tempat menempelkan telur.
Toleransinya terhadap suhu , yaitu sekitar 20 – 60oC, pH netral sampai basa. Suhu optimal untuk pemijahannya 25oC dan kesadahan rendah, tinggi air dalam bak lebih kurang 30 cm, untuk mencegah jamur pada telur nanti sebaiknya air pada bak pemijahan diberikan obat anti jamur/methylene blue dengan konsentrasi rendah .
2. Pemilihan induk
Umur calon induk sebaiknya tidak kurang dari 6 bulan, panjang . Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta lembek jika diraba, warna tubuhnya biasa saja. Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna.
3. Pemijahan induk
Substrat/Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan kedalam bak pemijahan. Induk hasil seleksi dilepaskan sore hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1.
Pemijahan mulai terjadi malam atau pagi hari sebelum jam 10. Substrat/Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum. Hal ini sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening ,selesai pemijahan induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat lain, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas. Telur akan menetas dalam waktu 2 hari. Paling lambat 3 hari .
4. Pemeliharaan larva
Pada minggu pertama, larva diberi infusoria,rotifera atau kutu air saring karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna. Memasuki minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif makapakan sudah dapat ditambah dengan pakan buatan. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera dapat diberikan sampai akhir pemeliharaan untuk mempercepat pertumbuhan ikan .umur 2 bulan ikan sudah bisa dipanen dan dipasarkan.